Khitanan, sebagian besar dilakukan karena aturan agama dan tradisi turun-temurun. Salah satu argumen yang sering kita dengar dari pendukung praktik ini adalah alasan untuk menjaga kebersihan dan mengurangi senstivitas pada alat vital.
Ada pula anggapan bahwa praktek menghilangkan sebagian dari alat vital pria ini dapat menyembuhkan gangguan ejakulasi dini. Namun apakah khitanan memang benar berfungsi seperti itu?
Tentu saja benar, apabila yang menjadi penyebab seorang pria mengalami ejakulasi dini adalah rasa sensitif yang berlebihan pada bagian depan alat vital saja. Pada kenyataannya tidak semua pasien yang mengalami ejakulasi dini disebabkan oleh alasan ini. Masih banyak faktor penyebab lain yang tidak dapat diatasi begitu saja dengan solusi dikhitan.
Ejakulasi dini dideskripsikan sebagai gangguan seksual dimana seorang pria tidak dapat menahan ejakulasinya lebih lama dari satu menit setelah melakukan penetrasi. Selain sensitivitas alat vital, faktor lain penyebab kondisi ini adalah kurangnya hormon serotonin di otak. Hal ini memicu seorang pria mudah merasa tertekan, cemas, takut dan stress yang pada akhirnya berujung pada ejakulasi dini ketika berhubungan dengan pasangan. Penyebab lain adalah faktor keturunan, dimana seseorang terlahir dengan kondisi genetik bawaan dari kedua orang tuanya, terlepas dari gaya hidup dan faktor lain yang sudah dihindarinya.
Praktek khitanan atau yang sering kita sebut ‘sunat’ sendiri meskipun terkadang masih dianggap sebagai kontroversi namun memiliki beberapa manfaat seperti berikut ini:
- Mencegah penularan infeksi penyakit urin.
- Mencegah penularan penyakit kelamin.
- Mengurangi resiko kanker alat vital.
- Mempermudah kebersihan alat vital.
- Menghindari berbagai gangguan alat vital.
Kembali ke pembahasan apakah praktek khitanan memang dapat mengatasi ejakulasi dini, beberapa penelitian telah dilakukan untuk membuktikan pendapat ini. Salah satu studi yang melibatkan lebih dari 20.000 pria mengindikasikan bahwa pendapat ini kurang kuat, tidak ada bukti statistik signifikan yang membedakan pria penderita ejakulasi dini yang dikhitan dan yang tidak dikhitan. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa praktik khitanan tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya cara untuk mengatasi ejakulasi dini.
Tidak jauh berbeda dengan gangguan seksual lain yang sering dialami oleh pria, ejakulasi dini juga bukan penyakit yang berdiri sendiri. Bahwasanya ada faktor-faktor utama yang menyebabkan seseorang bisa memiliki kondisi ini. Oleh karena itu, alangkah lebih baik jika Anda berkonsultasi dengan tenaga medis profesional sebelum memutuskan untuk menjalani pengobatan tertentu.
Segera tanya dengan Dokter ahli di Klinik Lelaki solusi tepat untuk atasi Impotensi dan Ejakulasi Dini.
Berpotensi Gagah Kembali dalam 3 Hari Saja!
Jika Anda mengalami penyakit Impotensi atau Ejakulasi Dini segerakan tanya dengan Dokter yang sudah berpengalaman hanya di Klinik Lelaki GRATIS.