Menurunnya hormon testosteron pada tubuh merupakan salah satu penyebab impotensi yang sering ditemukan pada pria. Penelitian menunjukkan
Kategori: Impotensi
Apa Itu Penyakit Impotensi?
Disfungsi ereksi atau lebih dikenal dengan penyakit Impotensi adalah gangguan pada ereksi penis pria berupa tidak mampunya pria untuk mendapatkan ereksi atau mempertahankan ereksi. Ereksi yang keras pada penis merupakan kunci sukses Anda dalam memuaskan pasangan di atas ranjang.
Impotensi memberikan konsekuensi psikologis yang buruk pada penderitanya, membuatnya cenderung menjadi kurang percaya diri dalam performanya di ranjang. Selain itu masalah ini juga dapat berpengaruh terhadap keharmonisan rumah tangga.
Penyebab Umum Terjadinya Impotensi
Pada dasarnya Impotensi terjadi ketika terdapat gangguan pada sistem pendukung terjadinya ereksi seperti saraf, otot, pembuluh darah, serta hormon dan emosi. Ketika salah satu pendukung ereksi tersebut mengalami gangguan maka tentunya bisa menimbulkan disfungsi ereksi atau impoten.
Terdapat beragam faktor penyebab dari masalah ini terjadi mulai dari faktor psikologis hingga faktor internal seperti masalah diabetes. Selain itu masih banyak lagi beberapa faktor penyebab dari masalah ini terjadi, berikut beberapa penyebabnya yang harus Anda perhatikan:
- Kecanduan Alkohol.
- Pengaruh rokok.
- Gangguan psikologis seperti stres, depresi, gelisah, dan tidak percaya diri.
Penyebab Impoten akibat gangguan fisik:
- Gangguan pada tiroid.
- Gangguan pada ginjal.
- Kerusakan pada pembuluh darah.
- Tekanan darah tinggi.
- Testosteron rendah.
- Obat resep, seperti antidepresan dan diuretik.
- Trauma atau akibat pembedahan panggul atau sumsum tulang belakang.
Gejala Impoten Pada Pria
Disfungsi ereksi dapat ditandai dengan ketidakmampuan pria untuk mencapai ereksi atau mempertahankan ereksi secara berulang. Sering kali pria tidak mengetahui apa saja gejala awal impoten sehingga terlambat untuk menanganinya.
Gejala impotensi memiliki sekitar tiga level, berikut penjelasannya:
- Level Pertama : Ereksi kurang keras dari biasanya.
- Level Kedua : Ereksi yang cepat disertai dengan ejakulasi dini.
- Level Ketiga : Tidak bisa ereksi sama sekali.
Jika Anda mengalami gejala seperti di atas lebih dari satu bulan maka, penanganan yang cepat merupakan hal tepat. Datanglah ke dokter dan konsultasikan masalah keluhan Anda agar impoten segera teratasi.
Diagnosis Impotensi
Diagnosis gangguan disfungsi ereksi ini memiliki beberapa langkah, mulai dari pemeriksaan dari faktor psikologis hingga faktor fisik. Nantinya Dokter akan melakukan anamnesis (wawancara) dengan pasien.
Dari riwayat anamnesis ini maka dokter akan menentukan gangguan ereksi yang disebabkan oleh psikis atau ada sebab penyakit yang mendasarinya. Berikut jenis pemeriksaan yang dapat menunjang diagnosis dari disfungsi ereksi:
1. Diagnosis Fisik
Dalam diagnosis ini nantinya Anda akan dilakukan pemeriksaan fisik, dokter nantinya akan melakukan pengecekan pada detak jantung dan juga paru-paru. Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan pada beberapa bagian lain seperti pembuluh darah, memeriksa testis dan juga penis.
2. Nocturnal PenileTumescence (NPT)
Untuk menentukan seorang pria mengalami impoten, dengan mendeteksi adanya ereksi di malam hari akan jauh lebih akurat, salah satunya adalah dengan NPT ini. Untuk melakukan NPT suruh istri untuk meraba apakah terjadi ereksi atau tidak? atau tempelkan beberapa buah perangko dijajarkan memanjang dan dilingkarkan pada penis tanpa menggunakan lem.
3. USG
Diagnosis selanjutnya adalah dengan metode USG. Sebuah perangkat USG dapat digunakan untuk memeriksa pembuluh darah penis untuk menentukan apakah ada masalah dengan aliran darah penis atau tidak.
4. Tes Urine
Melakukan pengecekan urine merupakan hal yang wajib jika Anda merasa impoten terjadi akibat gangguan masalah fisik. Tes urine dapat digunakan untuk memeriksa diabetes atau kondisi kesehatan lain yang mendasari.
5. Tes Darah
Tes darah dapat digunakan untuk memeriksa kondisi seperti diabetes, penyakit jantung, masalah tiroid , dan rendahnya kadar testosteron pada tubuh Anda. Tes darah juga merupakan hal yang wajib agar impoten segera diketahui apa penyebabnya.