Impotensi dan diabetes sebenarnya adalah dua penyakit yang berbeda. namun pada dasarnya impotensi dan diabetes memiliki kesamaan yaitu sama-sama dengan kondisi aliran darah di dalam tubuh seseorang. oleh sebab itu impotensi bisa jadi pertanda awal seseorang terkena diabetes.
Penderita diabetes memiliki resiko impotensi 2x lipat.
Dicatut dari National Institute of Diabetes dan Digestive dan Kidney Diseases, pria diabetes dua kali lebih berisiko terkena impotensi daripada yang sehat. Kenapa ini bisa terjadi?
Pria yang menderita diabetes, kadar gula darahnya cenderung tidak stabil. Dan apabila hal ini dibiarkan begitu saja tanpa adanya pengobatan, maka lama-kelamaan pembuluh darah akan terpengaruh dan rusak. Pembuluh darah yang rusak ini akan menyebabkan aliran darah ke seluruh tubuh menjadi tidak lancar, termasuk juga aliran darah ke penis.
Dalam keadaan normal penis membutuhkan saraf yang sehat dan aliran darah segar yang lancar untuk dapat ereksi, pada penderita diabetes hal ini tidak dapat terjadi karena aliran darah menjadi tidak lancar.
Impotensi juga berkaitan dengan komplikasi diabetes lainnya
Penderita diabetes dengan komplikasi tekanan darah tinggi dan penyakit jantung juga berkaitan dengan impotensi. ini disebabkan penyakit-penyakit ini memiliki sumber masalah yang sama yaitu masalah peredaran darah, demikian halnya juga dengan impotensi.
Selain itu faktor stres dan kepercayaan diri yang dialami oleh penderita diabetes juga dapat memperparah impotensi yang dialami oleh penderitanya.
Apa saja faktor risiko penyakit impotensi pada pria?
Selain gula darah tinggi, nyatanya penyakit impotensi pada pria dapat dipicu oleh banyak faktor. Beberapa faktor yang dapat memicu kondisi ini di antaranya:
- Obesitas alias kegemukan
- Pola makan yang buruk, misalnya tinggi gula dan lemak
- Malas gerak, termasuk malas olahraga dan melakukan aktitivitas fisik
- Merokok
- Minum alkohol secara berlebihan
- Tekanan darah yang tidak terkendali
- Minuman obat tertentu yang berhubungan dengan gangguan ereksi
Bagaimana cara mengatasi kondisi ini?
Ada perubahan gaya hidup yang tidak hanya membantu Anda mengatasi diabetes, tetapi juga untuk menurunkan risiko disfungsi ereksi. Perubahan gaya hidup ini meliputi:
- Menjaga asupan makanan. Makan makanan sehat yang kaya serat serta nutrisi lainnya akan membantu Anda untuk mengontrol kadar gula darah dan mencegah terjadinya kerusakan pembuluh darah dan saraf. Tak hanya itu, penerapan pola makan yang lebih sehat juga dapat meningkatkan energi dan suasana hati, yang keduanya memengaruhi bagaimana tubuh Anda mencapai atau mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual.
- Kurangi minum alkohol. Minum alkohol lebih dari dua gelas per hari dapat merusak pembuluh darah dan memperburuk gangguan ereksi yang Anda alami. Bahkan kondisi agak mabuk juga dapat membuat sulit untuk mencapai ereksi dan mengganggu fungsi seksual Anda secara menyeluruh.
- Berhenti merokok. Merokok dapat mempersempit pembuluh darah dan menurunkan kadar oksida nitrat. Keduanya mampu menurunkan aliran darah ke penis dan memperburuk gangguan ereksi yang Anda alami.
- Perbanyak aktivitas fisik. Aktif bergerak, entah itu dengan olahraga secara rutin atau melakukan berbagai aktivitas fisik lainnya yang Anda sukai dapat membantu mengendalikan gula darah.
- Cukupi waktu tidur Anda. Kelelahan sering berkaitan dengan masalah seksual. Memastikan Anda mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malam akan membantu menurunkan risiko disfungsi ereksi.
- Hindari stres. Stres mengganggu gairah seksual dan kemampuan Anda untuk mendapatkan ereksi. Olahraga, meditasi, atau hanya sekadar melakukan hobi yang Anda sukai dapat membantu Anda terhindar dari stres. Pada akhirnya kondisi tersebut dapat mengurangi risiko Anda mengalami disfungsi ereksi.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Beberapa pria mungkin merasa malu untuk menyampaikan masalah seksual yang mereka alami pada orang lain, termasuk dokter. Namun, membiarkan hal tersebut terus terjadi justru dapat memperburuk kondisi Anda. Oleh karena itu, jika Anda memiliki riwayat diabetes dan juga mengalami gangguan ereksi, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter.
Dokter mungkin akan melakukan serangkaian pemeriksaan, mulai dari menanyakan riwayat kesehatan serta gejala yang Anda rasakan. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan menggunakan bantuan alat tertentu guna mencari penyebab dan memantapkan diagnosis yang cocok dengan kondisi Anda.
Bila diperlukan, dokter dapat meresepkan obat serta merujuk Anda ke seorang profesional yang mengkhususkan diri dalam masalah seksual. Ada beberapa pilihan pengobatan untuk disfungsi ereksi sehingga Anda bisa mendapatkan kehidupan seks yang normal. Silakan konsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut.
Berpotensi Gagah Kembali dalam 3 Hari Saja!
Jika Anda mengalami penyakit Impotensi atau Ejakulasi Dini segera tanya dengan Dokter yang sudah berpengalaman hanya di Klinik Lelaki GRATIS.