Ketika seorang pria mendapatkan rangsangan erotis melalui visual (penglihatan), auditori (pendengaran), hingga kinestetik (sentuhan),
di mana rangsangan ini akan dikelola oleh otak, dengan bantuan sistem pembuluh darah, saraf, serta hormonal yang baik, maka akan tercipta suatu ereksi yang keras dan tegak dari penis yang siap untuk melaksanakan tugasnya untuk berhubungan seks. Namun, ada kalanya, gairah untuk berhubungan intim berkurang dan enggan untuk melakukannya, lalu apakah itu masuk dalam kategori impotensi atau disfungsi ereksi? Simak terus!
Terkadang ada kalanya, pria merasa kurang gairah seksual sehingga sulit untuk mendapatkan ereksi. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, libido itu diatur perannya paling besar oleh hormon seks pria, yaitu Testosteron, di mana pada masa remaja tepatnya pada pubertas atau akil balik, bekerja sebagai pembentukan organ seksual sekunder. Lebih lanjutnya, hormon ini akan mengatur fungsi dari gairah seksual pria. Mau dirangsang sekuat apa pun, bila hormon ini berkurang, maka pria akan mengalami fenomena gairah berkurang yang berujung sulit untuk mendapatkan ereksi untuk lanjut melakukan hubungan intim.
Ketika pria masuk di usia 40 tahun ke atas, maka di tubuhnya akan terjadi proses degenerasi atau penurunan fungsi tubuh, termasuk juga penurunan produksi kadar hormon seks Testosteron yang akan menyebabkan masuk dalam sindroma rendah Testosteron (Low T Syndrome) yang gejalanya adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya gairah seksual
2. Impotensi
3. Stres psikis hingga depresi
4. Sulit tidur
5. Rontoknya rambut ketiak hingga kelamin
6. Mengecilnya buah zakar
7. Kemandulan
Bila saat ini Anda sudah berusia di atas 40 tahun, dan mengalami gejala tersebut di atas, terutama penurunan libido atau gairah seksual, maka sudah sebaiknya Anda berkonsultasi kepada dokter dan bila perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk perhitungan kadar hormon Testosteron di dalam darah. Bila kurang, dokter yang menangani Anda pun bisa memberikan terapi sulih hormon dan biasanya berupa pemberian melalui suntikan dan harus dalam pengawasan ketat agar tidak terjadi efek samping yang tidak diinginkan. Selain itu, bila kadar hormon Anda mendekati angka batas normal, maka kondisi Anda pun akan membaik. Tetapi, bila dengan terapi sulih hormon yang Anda jalankan, belum ada perbaikan dari masalah impotensi, kemungkinan ada dua kondisi di tubuh yang harus diperbaiki satu per satu.
Kondisi yang lain memungkinkan pria jatuh dalam kondisi gairah berkurang yaitu akibat stres fisik dan psikis berkepanjangan misal akibat pekerjaan sehari-hari dari pagi hingga malam, bisa juga menyebabkan penurunan gairah dan mengganggu kehidupan seksual Anda. Hal ini mungkin terjadi karena kelelahan juga rasa jenuh di pekerjaan dan di rumah. Namun, bisa juga dalam kondisi penurunan gairah seksual, biasanya penderita masih memiliki daya ereksi yang optimal, namun sulit mendapatkan alat vitalnya untuk berdiri tegak. Jadi jelas di sini bahwa gairah yang berkurang berhubungan langsung dengan disfungsi ereksi. Cara yang paling gampang menentukan apa ini suatu bentuk penurunan libido dengan impotensi adalah dengan mengetahui apakah alat vital Anda masih dapat berdiri tegak di pagi hari ketika bangun atau yang lebih dikenal juga sebagai morning wood, bila ereksi di pagi hari masih ada, jelas yang Anda alami adalah penurunan libido yang mungkin karena masalah stres psikis.
Berbeda dengan impotensi, ini adalah ketidakmampuan pria untuk mempertahankan ereksi yang optimal untuk melakukan hubungan seks. Tanda-tanda yang dapat ditemui adalah:
1. Ereksi yang kurang keras,
2. Ereksi yang mudah loyo, dan
3. Tidak bisa ereksi sama sekali alias mati total.
Namun, pada kenyataannya impotensi pun bisa beriringan dengan penurunan gairah seks, terutama pada pria yang berusia di atas 40 tahun yang disertai dengan Low T Syndrome yang sudah dibahas di atas.
Lalu, apa cara terbaik untuk meningkatkan gairah tanpa menggunakan obat keras bila memang Anda diketahui tidak memiliki riwayat kadar hormon seks Testosteron yang rendah, yaitu sebagai berikut:
1. Rajin olahraga minimal 15 menit per hari
2. Konsumsi banyak air putih dan kurangi minuman manis
3. Konsumsi multi vitamin dan mineral
4. Konsumsi daging tinggi protein yang kurang lemak
5. Perbanyak protein nabati dari kacang-kacangan
Jadi bila saat ini Anda mengalami penurunan gairah seks ditambah juga masalah ereksi, sudah saatnya Anda pun berkonsultasi hanya kepada dokter kami di Klinik Lelaki Indonesia. Karena dokter kami percaya bahwa masalah impotensi sebenarnya tidak dapat berdiri sendiri, melainkan ada masalah di riwayat kesehatan yang mungkin menunjang permasalahan itu. Beberapa penyakit metabolik yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di penis seperti penyakit diabetes, hipertensi, hingga kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah, juga kebiasaan merokok dan bersepeda dalam waktu yang lama, adalah faktor risiko penyebab gangguan ereksi. Dokter kami akan melakukan wawancara (anamnesis) secara lengkap terkait dengan riwayat penyakit hingga keluarga, lalu pemeriksaan tubuh lengkap dari ujung rambut hingga kaki, dan terakhir penentuan cara pengobatan dan dosis yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien.
Hubungi nomor hotline Klinik Lelaki Indonesia di nomor 0811-9120-155 melalui panggilan telepon langsung atau chat Whatsapp untuk berkonsultasi langsung agar Anda mendapatkan solusi sementara atas impotensi, atau bahkan membuat janji bertemu dokter untuk melakukan konsultasi, pemeriksaan fisik dan penunjang, hingga berobat dengan dosis yang pas dengan Anda, serta dapatkan potensi gagah kembali hanya dalam 3 hari saja dengan berobat ke Klinik Lelaki Indonesia. Percayakan solusi atas masalah impotensi yang Anda alami hanya kepada dokter kami, dan bukan yang lain yang hanya bisa membuat janji palsu atas kesembuhan singkat.