Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadinya impoten dan mempengaruhi kualitas ereksi. Seperti faktor situasional, faktor psikologis, dan faktor kesehatan fisik secara umum.
Impoten atau disfungsi ereksi adalah suatu gangguan yang dimana tidak mampunya mempertahankan ereksi pada penis.
Pada umumnya impoten bisa disebabkan oleh dua faktor. Faktor penyakit fisik contohnya seperti diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, jantung. Dan juga faktor psikologis contohnya seperti stress, cemas, tertekan, ketakutan.
Penis yang tidak bisa ereksi merupakan pertanda bahwa ada bagian tubuh yang sedang tidak sehat, namun bila tubuh sudah kembali sehat maka ereksi pun bisa terjadi. Maka terjadinya impoten tergantung dari kesehatan organ seluruh tubuh.
Ilmu medis menyebutkan bahwa kesehatan tubuh seseorang diukur dari melihat beberapa faktor. Dan seseorang dianggap sakit jika mengalami gangguan pada salah satu faktor. Berikut faktor-faktor penyebab kesehatan seseorang.
Faktor Hormonal
Di dalam tubuh pria terdapat berbagai macam hormon dan saling berhubungan satu sama lain. Maka dalam hal seks hormon yang paling dominan adalah hormon testosteron, hormon ini harus dibutuhkan oleh pria agar penis dapat ereksi.
Hormon testosteron akan mempengaruhi sistem saraf pusat sehingga terciptanya libido atau nafsu seksual. Biasanya hormon testosteron mulai terproduksi ketika pria beranjak dewasa, sehingga ketika masih muda dan kadar testosteron masih banyak respon seksual pria terjdai dengan cepat dan ereksi pun masih terjaga kerasnya.
Tetapi seiring bertambahnya usia produksi testosteron pun akan menurun, itulah mengapa pria yang sudah berusia lanjut sudah tidak lagi bergairah. Itulah mengapa hormon testosteron sangat penting dan bila sudah kurang bisa menyebabkan impoten.
Neurologis
Sistem saraf sangat penting untuk menunjang kekuatan ereksi pada penis. Maka bila terjadi gangguan pada sistem saraf ini bisa dipastikan akan terjadi juga gangguan pada fungsi ereksi dan fungsi tubuh lainnya.
Penis memiliki dua jenis saraf otonom yaitu saraf parasimpatis dan simpatis. Saat adanya stimulasi seksual sistem saraf parasimpatis mulai bekerja dengan cara mengalirkan darah menuju penis agar terjadi ereksi. Lalu saat mengalami orgasme, kerja saraf parasimpatis akan digantikan dengan saraf simpatis dimana pembuluh darah akan menyempit dan darah akan keluar dari penis dan penis kembali ke ukuran normal. Maka apabila terdapat pada gangguan saraf tersebut bisa menyebabkan penis sulit ereksi atau impoten.
Suplai darah
Pria yang mengalami masalah pada peredaran darahnya bisa dipastikan memiliki masalah pada ereksinya, darah yang terlalu kental atau jaringan pada pembuluh darah yang rusak dapat membuat aliran darah menjadi terhambat.
Jika kerusakan terjadi pada pembuluh darah otak maka kemungkinan akan terjadi stroke, jika kerusakan terjadi pada pembuluh darah pada organ vital bisa menyebabkan disfungsi ereksi.
Kesehatan fisik secara umum
Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan membuat kualitas ereksi akan sangat baik, namun bila tubuh sakit gairah seks pun akan menurun. Pada dasarnya ereksi penis bergantung pada kesehatan pria.
Untuk mendapatkan tubuh yang sehat, maka tubuh perlu asupan gizi yang baik, berolahraga yang rutin, dan istirahat yang cukup.
Itulah beberapa faktor kesehatan fisik yang apabila terdapat gangguan pada salah satunya bisa membuat penis susah ereksi.
Namun bila sudah terlanjur terkena impoten dan ingin mengatasinya, bisa berkonsultasi dengan dokter profesional di kliniklelaki.com melalui nomer telpon yang tertera pada halaman depan situs ini.
Sumber :
Bisa juga baca :
https://kliniklelaki.com/4-faktor-penyebab-impoten/
Gagah Kembali dalam 3 Hari Saja!
Jika Anda mengalami penyakit Impotensi atau Ejakulasi Dini segerakan Konsultasi dengan Dokter yang sudah berpengalaman hanya di Klinik Lelaki GRATIS.