Impotensi atau disfungsi ereksi dapat didefinisikan sebagai ketidakmampuan seorang pria untuk mempertahankan ereksi penis, sehingga sulit untuk melakukan hubungan seksual dengan optimal. Pada pria yang sehat, ereksi penis akan terjadi segera setelah mendapatkan rangsangan erotis yang berasal dari visual (penglihatan), auditori (suara/pendengaran), atau kinestetik (sentuhan). Namun, pada impotensi, seorang pria akan mengalami 3 tanda dibawah ini: ereksi yang kurang keras, ereksi yang mudah loyo, atau bahkan tidak bisa ereksi sama sekali. Bila kejadian ini berlangsung lama dan Anda sering merasa gagal untuk melakukan hubungan seks, maka diagnosis impotensi sudah dapat ditegakkan.
Adapun penyebab dari impotensi sebenarnya ada banyak, namun kami menyimpulkannya menjadi 3 bagian:
1. Psikis
Impotensi karena gangguan stres psikis, adalah penyebab yang tersering dan bisa menyerang pria segala usia tanpa pengecualian. Sehingga menjadikan stres psikis sebagai penyebab impotensi terbanyak di kalangan pria segala usia. Berbagai macam penyebab stres psikis yang berujung pada impotensi, di antaranya adalah akibat pekerjaan, rumah tangga dan kehidupan seksual yang tidak memuaskan, ketakutan tidak mampu memuaskan pasangan dan masih banyak lagi. Adalah Adrenalin, hormon stres yang memicu terjadinya impotensi. Hormon ini hanya akan dikeluarkan oleh tubuh, tepatnya pada kelenjar anak ginjal ketika kita dalam kondisi stres. Fungsi utama hormon ini adalah untuk menyempitkan pembuluh darah, sehingga aliran darah ke penis pun menjadi tidak lancar dan timbul gangguan ereksi. Tidak heran pria yang mengalami stres psikis yang berat, biasanya kerap mengalami disfungsi ereksi, dan kesulitan untuk melakukan hubungan seksual yang optimal.
2. Penyakit Metabolik
Penyakit metabolik seperti penyakit kencing manis (Diabetes), darah tinggi (hipertensi), dan kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah, adalah salah satu penyebab terjadinya impotensi. Ketiga jenis penyakit metabolik ini, adalah yang paling sering ditemui pada pria di atas 40 tahun, kurang lebih menempati 10% dari total populasi, atau 1 dari 10 pria di usia ini sudah menderita 3 dari penyakit metabolik tersebut. Untuk itu sangat perlu sekali pemeriksaan atau skrining kesehatan yang rutin bila pria sudah menginjak usia 40 tahun ke atas. Ketiga penyakit metabolik tersebut di atas, menyebabkan penyumbatan pembuluh darah oleh lemak yang sering disebut juga sebagai aterosklerosis, bilamana terjadi di pembuluh darah penis akan menyebabkan gangguan ereksi atau impotensi. Namun, sialnya penyumbatan pembuluh darah ini bisa terjadi di mana saja, tidak terkecuali pembuluh darah koroner jantung sehingga menyebabkan penyumbatan di sana yang menyebabkan Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang bisa berujung pada kematian mendadak akibat serangan jantung.
3. Obat-obatan
Di Indonesia kita memiliki regulasi atas konsumsi obat-obatan yang biasanya ditandai dengan warna-warna lingkaran di kemasan obat, mulai dari hijau, biru, merah, hingga lingkaran merah dengan tanda K di dalamnya yang menunjukkan obat jenis narkotik dan psikotropika. Dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah ini, sebaiknya obat-obatan terutama yang memiliki tanda lingkaran merah tidak dikonsumsi sembarangan tanpa indikasi dan pengawasan dokter, karena dikhawatirkan efek samping yang merugikan dari ringan hingga berat. Selain itu juga obat-obatan keras memiliki kecenderungan menyebabkan impotensi. Pria dengan hipertensi memiliki risiko untuk menderita impotensi, bahkan obat untuk mengobati dan mengontrol tekanan darah pun beberapa memiliki efek samping dapat menyebabkan impotensi. Ibarat pedang bermata dua, sebaiknya bagi penderita impotensi, dalam mengobatinya harus dalam pengawasan dokter yang ketat dan tidak disarankan untuk mengobati sendiri tanpa indikasi resep dari dokter. Tapi, konsumsi obat-obatan anti hipertensi dengan pengawasan dan indikasi yang jelas dari dokter, mampu mengurangi risiko dari impotensi itu sendiri.
4. Penyakit Saraf
Penyakit yang menyerang saraf mulai dari otak hingga sumsum tulang belakang, bila terjadi gangguan misal akibat cedera akibat kecelakaan, bisa menyebabkan kerusakan. Stroke di otak juga bisa menyebabkan pria untuk mengalami gangguan ereksi. Penyakit yang menyerang sistem saraf lainnya seperti stroke dan alzheimer juga sama menyumbang sebagai penyebab disfungsi ereksi itu sendiri.
5. Kebiasaan Bersepeda
Bersepeda memang menyehatkan dan menjaga kebugaran tubuh, namun pada pengalaman kami yang menangani pesepeda yang mengalami impotensi, hal ini disebabkan karena tekanan pada sadel sepeda pada daerah perineum (daerah antara penis dan anus), di mana di sana banyak sekali pembuluh darah yang menuju penis. Bila bersepeda dalam jangka waktu lama, menyebabkan penekanan pada daerah perineum yang menyebabkan kebas atau rasa kesemutan di daerah penis. Namun, bila ini terjadi dalam waktu yang lama dan sering, maka impotensi bisa saja terjadi.
6. Merokok
Biasanya pasien kami yang perokok berat, sudah jauh lebih ahli dalam menyebutkan risiko yang mereka akan dapatkan dari kebiasaan merokok. Jelas bahwa kebiasaan merokok dalam jumlah banyak dan sering (perokok berat) biasanya jauh akan lebih berisiko menderita impotensi dibandingkan yang tidak merokok sama sekali. Bahkan mungkin pada perokok, lebih mungkin si perokok mati dulu sebelum atau setelah mengalami impotensi karena jelas kebiasaan merokok ini menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang bisa terjadi di seluruh tubuhnya, tidak terkecuali di pembuluh darah penis yang menyebabkan impotensi. Substansi yang ada di dalam rokok yang dibakar dan dihisap ini, mengandung beberapa jenis kimia yang berpotensi menyebabkan kerusakan dinding pembuluh darah bagian dalam, dan jejas atau luka di dinding pembuluh darah ini menyebabkan menumpuknya sel-sel darah sehingga bila berlangsung dalam jangka waktu lama, akan menyebabkan penyumbatan total, di mana manifestasinya bisa jadi impotensi atau kematian mendadak akibat Penyakit Jantung Koroner.
7. Sindroma Testosteron Rendah
Testosteron adalah hormon yang bertanggungjawab sekaligus sebagai bahan bakar bagi libido seksual pada pria. Namun, hormon ini akan mulai menurun produksinya ketika pria sudah berusia di atas 40 tahun. Tanda-tanda yang paling mungkin muncul ketika mengalami sindroma Testosteron rendah adalah, berkurangnya gairah seksual, sulit tidur, kegemukan, hingga mudah mengalami depresi dan sulit untuk mendapatkan ereksi atau impotensi. Untuk itu pria yang sudah berusia diatas 40 tahun dan mengalami penurunan gairah seksual, sebaiknya pergi ke dokter, apabila sudah mengalami penurunan produksi hormon seksual pria ini.
Gejala yang bisa diketahui bila Anda menderita impotensi di antaranya adalah:
-
Ereksi penis yang kurang keras
Hal ini biasanya dikarenakan kurang lancarnya aliran darah ke penis, sehingga penis tidak mendapatkan banyak aliran darah ketika mengalami proses ereksi. Tidak heran salah satu gejala impotensi ini adalah penis yang kurang keras saat ereksi. Akibat penis yang kurang keras saat ereksi, maka penderitanya akan mengalami kesulitan ketika hendak melakukan penetrasi ketika hendak berhubungan seks.
-
·Mudah loyo
Akibat ketidakmampuan mempertahankan ereksi, maka yang awalnya penis dapat tegang dengan keras dan tegak, tidak lama kemudian penis akan kembali dalam posisi loyo. Namun, pada saat berhubungan seks, penis pun bisa “mati tengah jalan”. Biasanya kondisi mudah loyo ini sering disertai juga dengan ejakulasi dini atau cepat keluar kurang dari 1 menit.
-
Tidak bisa ereksi
Kondisi ini bisa dipicu, memang kurang gairah seksual, atau tidak bisa ereksi sama sekali alias mati total karena memang penyumbatan total pada pembuluh darah penis. Ini gejala terberat dari impotensi dan sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja sama sekali.
Bila Anda merasakan satu atau lebih gejala impotensi tersebut di atas, sebaiknya memang Anda memilih pengobatan terbaik yaitu ke dokter kami di Klinik Lelaki Indonesia, karena kami sudah berpengalaman sejak tahun 2010 dalam menangani impotensi atau disfungsi ereksi, dan sudah lebih dari 200.000 pasien yang sudah berkonsultasi kepada kami dan merasakan manfaat positif.
Cara pengobatan impotensi pun tidak serta hanya minum obat dan langsung menunggu hingga tercapai potensi kesembuhan, melainkan ada beberapa tahap, di antaranya adalah:
A. Konsultasi dan wawancara khusus (Anamnesis)
Anamnesis yang dilakukan kepada pasien dengan impotensi memang tidak dilakukan seperti biasa. Seorang dokter yang menangani pasien ini harus memiliki kecakapan dan pengalaman khusus menangani masalah disfungsi ereksi tentunya. Impotensi di Klinik Lelaki Indonesia biasanya didiagnosis juga dengan masalah kesehatan lainnya, dan di kami masalah ini adalah indikator dari penyakit serius seperti PJK yang berpotensi menimbulkan kematian mendadak akibat serangan jantung. Selain itu juga riwayat penyakit saraf, pembuluh darah, hingga kolesterol yang menambah faktor risiko impotensi akan ditanyakan dengan teliti oleh dokter kami, termasuk konsumsi obat-obatan yang mungkin berpengaruh dengan kondisi ereksi pasien. Riwayat penyakit metabolik pada diri pasien dan keluarga pun akan ditanyakan dan dicatat.
B. Pemeriksaan Fisik Khusus
Selain pemeriksaan fisik seperti biasanya dari ujung rambut hingga ujung kaki, dokter kami pun melakukan pemeriksaan khusus di area reproduksi pria untuk mengetahui faktor risiko yang menunjang ke arah disfungsi ereksi seperti varikokel atau varises pada pembuluh darah balik di buah zakar.
C. Pemeriksaan Penunjang
Bagi dokter kami, pemeriksaan penunjang akan dilanjutkan bila ada indikasi khusus yang akan membantu penegakkan diagnosis yang dilakukan. Pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan secara rutin oleh dokter kami adalah: gula darah, profil lipid, kadar hormon Testosteron. Selain itu pemeriksaan penunjang jenis pencitraan yang jarang, namun dapat membantu penegakkan diagnosis impotensi adalah USG Doppler pada pembuluh darah penis untuk melihat apakah ada penyumbatan atau tidaknya.
D. Pengobatan
Berbicara pengobatan di Klinik Lelaki Indonesia, tidak melulu melalui minum obat karena kami adalah perusahaan medis yang dipimpin oleh dokter, sebab itu kami pun selalu mendampingi pasien saat proses pengobatan, bahkan ketika pasien kami sudah selesai berobat. Pendampingan itu terdiri dari proses konseling berupa modifikasi gaya hidup, pengawasan minum obat hingga skrining akan efek samping pengobatan yang mungkin terjadi pada pasien kami.
Bila Anda ingin mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang optimal atas kondisi impotensi yang Anda alami, pastikan Anda hanya memilih dokter yang berpengalaman di bidangnya, yaitu hanya ada di Klinik Lelaki Indonesia. Dengan pengalaman kami lebih dari 12 tahun dan sudah lebih dari 200.000 pasien yang sudah merasakan manfaat positif setelah berkonsultasi kepada kami, kini sudah saatnya Anda pun mempercayai masalah gangguan ereksi yang Anda alami hanya kepada dokter kami di Klinik Lelaki Indonesia.
Hubungi nomor telepon hotline Klinik Lelaki Indonesia di 0811-9120-155 bisa melalui panggilan telepon, atau melalui chat di media Whatsapp untuk berkonsultasi seputar impotensi dan ejakulasi dini dan mendapatkan solusi sementara, atau bahkan untuk membuat janji bertemu dengan dokter kami dan melakukan konseling hingga berobat yang optimal. Kami memang tidak memberikan janji-janji akan kesembuhan, tapi sesuai dengan UU Kesehatan No. 23 tahun 1992, bersama dokter, kami akan mendampingi Anda selama proses pengobatan hingga tercapai potensi kesembuhan yang maksimal. Percayakan masalah impotensi Anda hanya kepada Klinik Lelaki Indonesia.
Saya Punya Masalah bdengan Disfungsi ereksi, Ada sedikit gangguan pada testis seperti Pembesaran Pada saluran testis, pada saat Ejakulasi terlihat Semburan sperma tidak optimal, sering juga terjadi kram pada bawah pusar. Mohon penjelasannya tentang apa yang saya alamai ?
Terima kasih atas kunjungannya. Untuk konsultasi seputar vitalitas pria silahkan hubungi nomor hotline yang tertera di website ini
Saya sudah beberapa tahun impoten tidak bisa ereksi dan berhubungan suami istri. Ini sangat membebani hidup saya di usia 62 tahun. Masih adakah solusi buat masalah saya ini dokter ?
Saya banyak varises dibetis menurut seorang teman itu salah satu penyebab impotensi. Benarkah itu dokter ?
Obat apa yang cocok saya konsumsi untuk mengembalikan kemampuan vitalis kejantan dokter ?
Atas perhatian dokter saya ucapkan terima kasih.🙏
Terima kasih atas kunjungannya. Untuk konsultasi seputar vitalitas pria silahkan hubungi nomor hotline yang tertera di website ini
Gimana cara nya supaya saya seks saya seperti semula seks saya kurang begitu bagus dan gak seperti dulu lagi cepat loyo dan gak begitu stamina saya cepat berkurang
Terima kasih atas kunjungannya. Untuk konsultasi seputar vitalitas pria silahkan hubungi nomor hotline yang tertera di website ini
Terima kasih atas kunjungannya. Untuk konsultasi seputar vitalitas pria silahkan hubungi nomor hotline yang tertera di website ini
Saya hampir 4 th megurus istri yg sakit gagal ginjal, dan saya sudah tdk berhubungan dgn istri dan saat itu juga susah ereksi dan tidak sekeras sebelumnya, adakah harapan saya bisa sembuh seperti semula, kemana saya harus berobat dan adakah harapan utk sembuh ?, tks sebelumnya pak dokter.
Terima kasih atas kunjungannya. Untuk konsultasi seputar vitalitas pria silahkan hubungi nomor hotline kami
Sy punya masalah penis sy tidak bsa bngun dan keras
Terima kasih atas kunjungannya. Untuk konsultasi seputar vitalitas pria silahkan hubungi nomor hotline kami
Saya punya masalah penis saya terkadang susah bangun sekalinya bangun kurang keras adakah solusinya
Terima kasih atas kunjungannya. Untuk konsultasi seputar vitalitas pria silahkan hubungi nomor hotline kami