Selain dapat membuat penis menjadi impotensi, komplikasi dari covid-19 juga ternyata dapat menyebabkan penis ereksi terus menerus. Kok bisa? Simak penjelasannya pada artikel di bawah ini!
Pandemi covid-19 masih belum usai, semakin hari penularan virus ini di Indonesia semakin meningkat walaupun mengalami penurunan dari tahun 2020. Virus corona merupakan salah satu virus yang terbilang berbahaya karena dapat menimbulkan beberapa komplikasi.
Virus Corona memiliki dampak buruk yang terus berkembang, awalnya hanya menyerang bagian pernapasan hingga indera perasa saja hingga sekarang menimbulkan kompilasi berupa Priapismus. Komplikasi ini dapat membuat penderitanya mengalami ereksi terus menerus.
Bagaimana Komplikasi Covid-19 Menyebabkan Priapismus
Komplikasi ini pertama kali dialami oleh pria dari Ohio, America serikat. Pria dengan usia 69 tahun terbut sempat mengalami gejala virus corona yang terbilang berat. Selama dirawat di rumah sakit, kondisi pernapasan pria ini terus turun hingga membutuhkan bantuan dari ventilator.
Keesokan harinya, saat sedang melakukan pemeriksaan berkala, perawat menyadari bahwa sang pria mengalami ereksi. Tim medis lantas menaruh kantong es di atas area penis untuk menghentikan ereksi pasien. Upaya itu tidak membuahkan hasil. Ereksinya tak kunjung berhenti selama tiga jam lebih.
Dokter pun mendiagnosis pria itu mengalami ereksi berkepanjangan yang disebabkan oleh Priapismus iskemik. Tim medis akhirnya memberikan obat yang disuntikkan ke pangkal penis. Ereksi akhirnya mereda setelah 30 menit pengobatan.
Dampak Buruk Dari Priapismus
Gejala yang muncul tergantung kepada jenis priapismus yang dialami oleh penderita. Jika penderita mengalami priapismus iskemik, gejalanya dapat berupa:
- Nyeri yang meningkat secara bertahap di penis.
- Ereksi yang berlangsung selama lebih dari 4 jam.
- Batang penis kaku dengan bagian ujung yang lunak.
Komplikasi dari Pripismus juga sangat merugikan. Darah yang terperangkap ketika penis mengalami ereksi dalam jangka waktu lama, akan mengalami kekurangan oksigen. Darah yang kekurangan oksigen dapat merusak atau menghancurkan jaringan penis. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Menjaga diri tetap sehat dan menerapkan protokol 3M memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak merupakan hal yang penting. Apa pun komplikasi Covid-19 ini mencegah penularan merupakan hal yang penting.