
Walaupun beberapa orang menggunakan obat impoten di apotek seperti golongan Sildenafil atau pil biru, ternyata obat tersebut tidak dijamin 100% aman.
Sudah menjadi kebiasaan orang di Indonesia, bila sakit maka yang paling utama adalah bertanya kepada kerabat atau teman tentang penyakit yang diderita, dan sudah barang tentu selanjutnya adalah menanyakan obat yang biasa diminum sesuai dengan pengalaman yang bersangkutan. Terlebih lagi bagi Anda yang membeli sendiri tanpa indikasi resep dari dokter, tentu ini berpotensi membahayakan diri Anda, mulai dari efek samping berupa alergi, hingga kematian mendadak akibat henti jantung. Masih mau Anda beli sendiri obat kuat di apotek tanpa anjuran dokter? Bila Anda ingin aman dan selamat, pastikan Anda membaca artikel ini hingga tuntas.
Beberapa obat impoten yang dijual di apotek seperti golongan Sildenafil dan Tadalafil.
Memang sudah diketahui luas oleh masyarakat dunia sebagai obat yang digunakan untuk mengatasi masalah impotensi atau disfungsi ereksi. Namun, bila Anda ketahui dengan pasti, dibalik bungkus obat tersebut biasanya ada label lingkaran merah yang artinya memang obat-obatan tersebut merupakan obat keras dan tidak bisa dikonsumsi sembarangan tanpa indikasi yang jelas dan resep dokter. Meskipun demikian, di Indonesia, obat keras ini bisa dibeli langsung, meski tanpa resep dokter.
Bila Anda menderita disfungsi ereksi atau impoten, memang obat inilah yang paling tepat dikonsumsi, karena memang indikasi obat ini sudah jelas adalah untuk melancarkan pembuluh darah di penis, hingga merileksasikan otot polos di rongga badan penis (corpus cavenosum) sehingga didapatkan ereksi penis yang begitu maksimal. Tapi, yang namanya obat keras jelas adalah obat keras, dan menurut aturan pun, obat keras tidak boleh dikonsumsi begitu saja tanpa indikasi dan pengawasan serta resep dari dokter.
Dikatakan obat keras, karena selain efek utama obat impoten di apotek ini untuk mengeraskan ereksi, namun, obat ini juga punya efek samping yang keras pula.
Efek samping yang ringan dari obat-obatan ini diantaranya adalah: sakit kepala, pilek hidung tersumbat, nyeri pada punggung, hingga sensasi melihat pelangi di mata. Efek samping terberat meliputi: alergi mulai dari gatal-gatal hingga anafilaktik syok yang bisa berujung kematian, hingga gangguan pada jantung hingga henti jantung mendadak yang tentunya berujung juga pada kematian.
Sekarang Anda sudah mengetahui berbagai macam dari efek samping obat impoten di apotek ini, apa Anda masih mau mengonsumsi tanpa pengawasan dokter?
“Tapi dok, bukankah yang penting bisa ereksi dengan keras dan maksimal?”.
Jawabannya benar! Ya untuk hubungan seksual yang optimal jelas penis harus bisa ereksi dengan keras dan maksimal, tapi kalau timbul efek samping, bisa jadi kematian pun menanti Anda. Selain itu juga bagi orang yang mengobati sendiri, biasanya akan didapatkan pengobatan yang kurang optimal. Untuk itu memang Klinik Lelaki Indonesia hadir untuk Anda di negeri ini.
Dengan tenaga dokter profesional berpengalaman khusus mengobati Impotensi, Anda akan mendapatkan pelayanan berupa konsultasi dan pemeriksaan kesehatan secara menyuluruh perihal disfungsi ereksi yang Anda alami. Bagi kami para dokter di Klinik Lelaki Indonesia, masalah impotensi bukanlah melulu masalah pada organ intim pria. Tapi lebih dari itu, bisa jadi merupakan masalah kesehatan yang serius yang berpotensi pada penyakit jantung dan pembuluh darah yang bisa menimbulkan kematian.
Untuk itu kami pun secara teliti melakukan pemeriksaan kepada pasien kami dengan detail.
Mulai dari riwayat kesehatan, hingga pemeriksaan laboratorium yang menunjang pada penegakan diagnosis beberapa penyakit metabolik seperti Diabetes, Hipertensi, hingga kolesterol tinggi di dalam darah. Semua gangguan atau penyakit metabolik adalah penyebab tersering pada masalah disfungsi ereksi, karena syarat untuk terjadinya ereksi yang optimal adalah harus memiliki struktur dinding pembuluh darah yang sehat serta tidak tersumbat, sedangkan pada penderita penyakit metabolik ini kerap sekali ditemui penyumbatan pada dinding pembuluh darah, dan bila terjadi sumbatan di pembuluh darah penis, maka akan terjadi gangguan ereksi tentunya.
Celakanya, pada penderita penyakit metabolik, penyumbatan tidak hanya terjadi di pembuluh darah penis saja, tetapi bisa terjadi di pembuluh darah di seluruh tubuh, tidak terkecuali di jantung yang bisa menyebabkan Penyakit Jantung Koroner (PJK). Tidak heran, para dokter di Amerika Serikat memperkirakan bahwa pria dengan masalah disfungsi ereksi, kemungkinan juga akan memiliki penyakit jantung. Untuk itu daripada Anda membeli obat impoten di apotek, lebih baik Anda berkonsultasi bersama dokter kami di Klinik Lelaki Indonesia.
Bagaimana cara berobat impotensi ke Klinik Lelaki Indonesia?
Segera Anda hubungi nomor hotline kami di 0811-9120-155 disana Anda bisa berkonsultasi dengan singkat tentang apa yang Anda alami, dan Anda pun bisa membuat janji untuk bertemu langsung dengan dokter di klinik kami. Daripada Anda bingung dan mendapat informasi yang simpang siur tentang bagaimana mengobati impotensi, lebih baik Anda bertemu langsung dengan para profesional ahli di bidangnya yang tentunya hanya ada di Klinik Lelaki Indonesia, yang sudah berpengalaman lebih dari 12 tahun dan menangani lebih dari 200.000 pasien di seluruh dunia, maka kami pun siap membantu mengembalikan keharmonisan rumah tangga Anda. Jangan beli obat impoten di apotek tanpa indikasi yang jelas serta pengawasan dokter profesional, pastikan solusi pengobatan masalah impoten terbaik hanya di Klinik Lelaki Indonesia. Sayangi keluarga Anda, dan lindungi diri Anda dari efek samping obat keras yang dijual di apotek, serta pastikan Anda hanya memilih tenaga profesional untuk mengatasi impotensi yang Anda alami.