Beberapa pasien yang datang ke Klinik Lelaki Indonesia, mengeluhkan memiliki kulit penis yang sangat sensitif sehingga ketika berhubungan intim dengan pasangannya, mereka mudah merasa geli dan berujung pada ejakulasi dini. Lalu, apa sih penyebab dari penis sensitif itu sendiri? Apakah penanganan terbaik untuk kondisi ini?
Normalnya, setiap pria mampu mengendalikan kapan ia hendak untuk mendapatkan klimaks dan ejakulasi ketika berhubungan seks dengan pasangannya. Keluhan utama yang paling sering diutarakan pada penderita ejakulasi dini adalah penis yang terlalu sensitif sehingga ketika melakukan penetrasi masuk, dan mengalami gesekan dengan dinding vagina yang begitu halus, mudah terasa geli dan akhirnya ejakulasi dalam waktu yang sangat singkat sekali sebelum pasangan wanitanya mampu mendapatkan klimaks. Tetapi, bila hal ini terjadi hanya beberapa kali dan bukan dalam waktu yang lama, maka tidak dapat dikatakan positif menderita ejakulasi dini.
Dikatakan menderita ejakulasi dini, bila lebih dari separuh dari total hubungan seks yang dilakukan seumur hidup mendapatkan ejakulasi yang kurang dari 1 menit, disertai dengan penurunan percaya diri dan kepuasan dalam kehidupan seksual. Pada umumnya, ejakulasi dini lebih sering ditemui pada pria dengan masalah ereksi dibandingkan ejakulasi dini yang berdiri sendiri sejak awal atau ditemui pada pria usia yang lebih muda.
Ada beberapa dugaan atau hipotesis penyebab ejakulasi dini itu sendiri:
1. Kebiasaan Onani
Karena sejak usia muda ketika gairah seks sedang tinggi-tingginya, kebanyakan remaja melampiaskannya dengan masturbasi atau seks swalayan dengan menggunakan tangan. Karena permukaan kulit tangan yang kasar, mampu mengikis permukaan kulit penis dan menyebabkannya jadi lebih sensitif dibandingkan dengan permukaan dinding vagina yang begitu halus. Jadi jelas kebiasaan onani memang sehat untuk remaja, tetapi kalau berlebihan juga tidak baik dan akan membawa masalah berupa ejakulasi dini di usia menikah nanti.
2. Kebiasaan Ingin Cepat Keluar
Ketika usia muda, pelampiasan hasrat seksual adalah dengan onani saja, sehingga daripada takut ketahuan orang tua melakukan tindakan yang tabu ini, maka remaja memiliki kebiasaan untuk mengakhiri onani dengan cepat keluar. Kebiasaan ini berlanjut hingga dewasa hingga akhirnya ketika sudah menikah dan berhubungan intim dengan sang istri, menjadi cepat keluar juga. Jadi, salah satu cara terapi terbaik untuk masalah ini adalah dengan cara mengatur emosi untuk tidak lekas ejakulasi terlalu cepat.
3. Stres Psikis
Gangguan mental seperti stres, menyebabkan gangguan produksi hormon yaitu Serotonin, sehingga ketika zat tubuh ini turun kadarnya di dalam darah, menyebabkan penis sensitif dan tidak dapat bertahan lama ketika berhubungan intim dengan optimal dan maksimal. Jelas pria dengan tingkat stres psikis yang tinggi cenderung mudah mengalami ejakulasi.
Dari ke semua hipotesis atau dugaan penyebab dari ejakulasi dini yang sudah dijabarkan di atas, nomor 3 yang paling masuk akal. Karena setiap pria pada umumnya pasti pernah mengalami sekali atau lebih ejakulasi dini atau cepat keluar mani ketika berhubungan intim, dan penyebab utamanya jelas karena faktor stres yang menyebabkan gangguan keseimbangan hormon, yaitu menurunnya kadar Serotonin di dalam tubuh.
Selain itu, ejakulasi dini pun ada yang sifatnya diturunkan, alias berdasarkan genetika yang dibawa oleh satu atau kedua orang tuanya, sehingga terjadi gangguan dari organ di dalam otak yang kita kenal sebagai Nucleus Paragigantocellulare, di mana akibat dari kelainan organ ini menyebabkan gangguan produksi hormon Serotonin yang berujung pada penis sensitif yang ujungnya adalah gangguan seksual pria berupa ejakulasi dini, dan mekanismenya mirip dengan penderita stres psikis. Bagi penderita ejakulasi yang diakibatkan karena masalah ini, sampai saat ini belum ada obat yang maksimal untuk menanganinya dengan baik.
Selain itu cukup sering kami temui bahwa penis sensitif dan keluhan ejakulasi dini pada pasien yang juga menderita masalah disfungsi ereksi. Karena itu, impotensi dan ejakulasi dini sering datang bersamaan, terutama pada pria dengan usia di atas 40 tahun. Keluhannya juga sama, karena kulit penis yang sensitif sehingga mereka pun mudah keluar, dan setelah keluar biasanya mereka juga mengeluhkan sangat sulit menegakkan ereksi. Tetapi, biasanya pada penderita ini, bila ereksi mereka diperbaiki terlebih dahulu, biasanya ejakulasi dini yang mereka alami pun akan mengalami koreksi secara perlahan, dan mereka akan lebih mudah untuk mengendalikan kapan mereka hendak mendapatkan klimaks.
Sebab itu bila Anda menderita penis sensitif dan ejakulasi dini, terbaik adalah berkonsultasi kepada dokter di Klinik Lelaki Indonesia, bukan pergi ke pengobatan alternatif terlebih lagi mengobati sendiri dengan menggunakan obat kuat yang dibeli sendiri di Apotek atau obat kuat ilegal pinggir jalan dengan risiko efek samping yang amat sangat merugikan berupa alergi hebat hingga kematian mendadak akibat henti jantung. Jadi, daripada Anda menerka-nerka sendiri dan tidak berkonsultasi kepada profesional medis, pastikan hanya pilih kami sebagai pilihan utama atas solusi untuk masalah ejakulasi dini yang Anda derita.
Hubungi nomor hotline Klinik Lelaki Indonesia di nomor 0811-9120-155 melalui panggilan telepon atau chat Whatsapp untuk berkonsultasi langsung kepada kami, atau Anda pun bisa membuat janji untuk bertemu dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan serta pengobatan yang lebih akurat. Serta dapatkan potensi gagah kembali hanya dalam 3 hari dari impotensi dan ejakulasi dini hanya di kami. Jadi jangan pernah mencoba-coba untuk berobat ke terapi alternatif yang hanya memberikan janji angin surga dan belum terbukti sama sekali, percayakan masalah ejakulasi dini dan impotensi yang Anda alami hanya kepada kami, di Klinik Lelaki Indonesia.