Di Amerika Serikat, dokter di sana memiliki penanganan khusus dan tidak main-main terhadap masalah impotensi, karena di negeri itu, disfungsi ereksi merupakan suatu pertanda akan riwayat penyakit yang lebih berat, yaitu penyakit jantung. Begitu pun dengan Anda, bila sudah mengalami masalah ereksi, sudah saatnya untuk segera memeriksakan diri ke dokter kami di Klinik Lelaki Indonesia, karena kemungkinan Anda akan memiliki risiko lebih besar untuk menderita penyakit jantung. Lalu, kenapa impotensi bisa memiliki hubungan dengan penyakit jantung? Ikuti terus artikel ini hingga selesai.
Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan seorang pria untuk mempertahankan ereksi dari penis, agar bisa optimal untuk penetrasi saat berhubungan seks. Ditandai oleh 3 gejala sebagai berikut:
1. Ereksi yang kurang keras,
2. Ereksi yang mudah loyo, atau
3. Tidak bisa ereksi sama sekali.
Penyebabnya pun ada banyak dan bervariasi, mulai dari masalah gangguan sistem saraf, hormonal, psikologis, hingga pembuluh darah yang akan mendapatkan banyak pembahasan pada artikel ini.
Ada beberapa penyebab impotensi, salah satunya yang akan mendapatkan paling banyak pembahasan di artikel ini, yaitu penyakit metabolik, yaitu:
1. Penyakit kencing manis (Diabetes Mellitus).
2. Darah tinggi (Hipertensi).
3. Kolesterol tinggi dalam darah (Hiperkolesterolemia).
Ketiga riwayat penyakit metabolik di atas adalah penyumbang terbesar masalah impotensi akibat penyumbatan pembuluh darah di penis. Kenapa bisa tersumbat? Karena ketiga penyakit metabolik di atas. Sebagai contoh Diabetes, di mana pada tubuh penderitanya, kondisi gula darah tetap tinggi dan tidak bisa digunakan oleh sel-sel tubuh karena berkurangnya hormon Insulin yang akan menstabilkan gula darah untuk bisa diserap. Kondisi tingginya kadar gula di dalam darah ini menyebabkan kerusakan dari pembuluh darah, sehingga di awali dengan menempelnya keping-keping darah dan juga lemak, yang akhirnya akan membentuk gugus plak lemak yang makin lama akan makin menyumbat, dan peristiwa ini kita sebut juga sebagai Aterosklerosis, bilamana terjadi penyumbatan di pembuluh darah penis, maka akan menyebabkan disfungsi ereksi. Sialnya, gangguan aliran darah akibat penyumbatan akibat penyakit metabolik ini bisa terjadi di seluruh tubuh, tidak terkecuali di organ vital yang memompakan darah ke seluruh tubuh, jantung, maka akan menimbulkan Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang berpotensi menyebabkan kematian dari sel-sel jantung (iskemia) dan akhirnya menyebabkan serangan jantung.
Sebab itu, bila menderita salah satu dari penyakit metabolik, dokter di Klinik Lelaki Indonesia seperti standar yang dilakukan oleh dokter di Amerika Serikat, akan memberikan perhatian lebih akan risiko terhadap PJK yang berpotensi mematikan di kemudian hari atas dasar kemungkinan penyumbatan pembuluh darah yang terjadi di hampir seluruh tubuh. Sebab itu, di kami pun, masalah disfungsi ereksi bukan permasalahan yang remeh, melainkan masalah yang sangat serius dan sangat berpotensi untuk kondisi fatal bagi penderitanya. Terutama bagi pasien yang berusia di atas 40 tahun, pemeriksaan secara menyeluruh mulai dari teknik wawancara khusus (anamnesis), pemeriksaan fisik serta penunjang yang lengkap, hingga pengobatan dan pemberian dosis khusus, adalah hal yang wajib dilakukan. Karena 10% pria dengan rentang usia 40 hingga 50 tahun, minimal sudah menderita gangguan ereksi dengan faktor risiko penyakit metabolik. Tetapi dengan adanya penyakit metabolik di usia muda, hal ini juga tidak menutup kemungkinan terjadinya masalah gangguan ereksi pada pria usia muda sekalipun yang memiliki gaya hidup yang buruk sehingga memiliki penyakit metabolik pada usia di bawah 40 tahun. Jadi, penyakit metabolik ini adalah masalah serius, terutama bagi kaum pria.
Selain itu, di luar penyakit metabolik yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan berpotensi memberikan disfungsi ereksi adalah kebiasaan merokok. Nikotin adalah zat yang terkandung di dalam tembakau, masuk ke dalam tubuh melalui proses pembakaran lewat paru-paru. Dalam jumlah tertentu, zat ini akan menyebabkan rasa senang sesaat, dan tidak heran ketika stres, banyak yang memilih jalan untuk merokok, tentunya hal ini menimbulkan ketergantungan serta sulit untuk berhenti. Mungkin himbauan pemerintah tentang merokok menyebabkan impotensi tidak begitu banyak dihiraukan sehingga kejadian gangguan ereksi pun banyak yang menimpa para perokok, terutama di usia lanjut. Meskipun demikian, bagi para perokok yang sudah terlanjur ketergantungan, sebaiknya setelah membaca artikel ini, berusaha untuk mengurangi sedikit demi sedikit hingga bisa melepasnya total, alih-alih berhenti mendadak, dan begitu mengalami sindroma putus obat (withdrawal syndrome), akan kembali merokok dalam jumlah yang lebih besar lagi. Kebiasaan menghisap rokok dalam jumlah banyak pun menjadi faktor risiko besar tidak hanya untuk disfungsi ereksi, melainkan juga riwayat penyakit yang lebih fatal, yaitu PJK yang sudah tentu akan menyebabkan kematian mendadak akibat serangan jantung.
Jadi sebaiknya, masalah gangguan ereksi memang tidak dibiarkan begitu saja hingga berpotensi pada penyakit jantung dan mematikan bagi penderitanya, atau mengobatinya sendiri dengan menggunakan obat kuat, dengan segala efek samping yang sama beratnya hingga menyebabkan kematian akibat henti jantung mendadak. Terbaik adalah dengan berobat ke dokter kami di Klinik Lelaki Indonesia. Segera hubungi nomor hotline kami di 0811-9120-155 via panggilan telepon langsung, atau melalui media chat Whatsapp untuk mendapatkan solusi sementara atas impotensi yang Anda alami, atau segera buat janji untuk bertemu dan berobat langsung kepada dokter kami, serta dapatkan potensi gagah kembali hanya dalam 3 hari saja, tentunya hanya di Klinik Lelaki Indonesia.